Setelah debat kusir yg panjang dan melelahkan, akhirnya Gw mengambil suatu kesimpulan yang bijak … *geleng2 kepala saking bangga…. ama diri sendiri.
Ade Menulis :
Kepada Rekan rekan terhormat,
Setelah saya cermati dan amati, saya merasa prihatin, karena wacana yang telah di kemukakan oleh Nak Wen de Dahlan telah menimbulkan suatu polemik yang akhirnya akan berujung kepada perpecahan.
Saya memaklumi bahwa kita hidup di negara demokratiss…sehingga memungkinkan adanya pro dan kontra, dan ini telah terbukti dengan ke-majemukan masyarakat kita yang telah ambil bagian dalam wacana ini, seperti tersebut dibawah :
1. Nak Wen De Dahlan, sebagai penggagas dan berprofesi sebagai paranormal,
2. Kaka Putra Pertama, menjabat sebagai penengah ato wasit.
3. Endra De Idunk, sebagai pemilik restoran Franchise “Kentucky Fried Jangkrik”
4. Dila De Cumi, Pemeran Piguran dalam film “Ketangkep Basah“
5. Yoyop De Bibier, mewakili masyarakat kebanyakan.
Dengan adanya berbagai lapisan masyarakat yg menanggapi persoalan ini, kiranya kita dapat bersikap bijaksana sehingga tidak terjadi perpecahan antar golongan tersebut. Karena menurut hemat fikiran (brilyan) saya perdebatan ini tidak dapat diselesaikan dengan adu tulisan dan adu pantun.Sehingga saya mengajak rekan-rekan sekalian agar dapat menghadiri pertemuan pada hari minggu ini yang direncanakan di DEPOK dengan tema “Kumpul-Kumpul” (Dress Code : Hitam Ceria, sehubungan dengan masih berdukanya kita atas kematian HP dari Putra Pertama, Kaka) dan bisa duduk bersama di warnet mungil nan imut tempat Wen De Dahlan bekerja,yaitu Extranet untuk membahas soal wacana yg telah dikemukakan oleh Nak Wen De Dahlan. Apakah nanti keputusannya adalah : kita pergi ke DEPOK pada tanggal 8 atopun 9 Desember, tetap dapat kita terima dengan kepala dingin dan hati yg tenang dan ditanggapi dengan bijaksana.
Saya pribadi tidak memihak kepada golongan yg memilih tanggal 8 ataupun golongan yg memilih tanggal 9 (karena saya tipe orang yg akan memihak kepada KEBENARAN).
Akhir kata dari saya, maaf apabila tulisan saya tidak ada lucu-lucunya, karena saya orangnya adalah serius sekali.
Salam Uka Uka,
Ms. Adechan
Pengamat Sosial,
Tony De Don Juan WROTE :
Ide Cemerlang (Salute to Ade)
Wuah..gak sangka ternyata ide dari saudari Ade ini sangat cemerlang bak merek sabun colek di era 80-an. Memang, dari pada kita membicarakan hal2 yg menuju ke perpecahan, ada baiknya kita duduk bareng dan membicarakan hal ini di Warnet Extranet.
Gw WROTE :
MOU (Memorandum Of Understanding)
Seumpamah……kita tidak menemukan kata mufakat di Warnet tersebut, kan kita bisa membicarakannya di Aula DETOS (Depok Town Square). Niscaya, ada salah satu di antara kita masih kurang puas akan kesepakatan dari butir2 yg kita telaah di DETOS, kita bisa melanjutkan pembicaraannya di Foodcourt Margo City.
Demokratis
jika dalam pembicaraan di 3 tempat tersebut masih kurang, ada baiknya kita duduk bersama lagi di Danau UI. Mudah2an di tempat ini, semua yg menjadi masalah bisa kita pecahkan dengan kepala dingin.
Voting
Jikalau dari semua pertemuan2 tsb di atas masih menemukan jalan buntu (gak pake usus), dengan sangat menyesal kita harus mengadakan voting.
Voting bisa kita lakukan di : Chamber Extranet, Parkiran Extranet, rumah tetangga, dan rumah kos-kosan samping Extranet.
Mudah2an dari semua usulan ini bisa terpecahkan : "Akan tanggal berapakah kita berkunjung ke DEPOK"
Salam Kompak Selalu,
KaKa
KESIMPULAN MODERATOR
Wen De Dahlan :
Terima kasih sodara2 sakalian, saya bahagia sekali ternyata sodara2 selain idiot juga pandai sekali yah, berdiskusi … saya mah heraaan … (tapi jangan heran kalo sayah sekarang logatnya agak Bogor kesunda-sundaan, sodara2 pasti sudah tahuu alasannyah…).
Kembali ke persoalan depok ini yang menjadi perdebatan seru diantara sodara2 sadayana. Menimbang dari beberapa pendapat yang saya anggap rasional masup ke logika manusia biasa, kita sebaiknya menyampingkan heula pendapat PaPa Lorena yang bertentangan dengan ajaran agama kitah. Kita ambil pendapat2 yang rada masup akal, yaitu sudah sayah putuskan, bahwa kita akan :
1.Menampung usul brilian sodara Tony, KaKa dan Ade yang memang pantas untuk kita pertimbangkan.
2.Mengadakan rapat sebelom ke DEPOK, pada tanggal 9 Desember 2007 di suatu tempat yang bernama DEFOK untuk mematangkan rencana kita ke DEPOK (ingat defok sama depok berbeda, liat dong F sama P-nya) hal ini dilakukan untuk mencegah pertengkaran serta perpecahan diantara kita sehingga lebih baik bicarakan dulu.
Demikian kesimpulan kami sebagai moderator. Trima kasih.
Nah, itulah diskusi gila-gilaan yang sangat melelahkan otak dan fisik kami…. akhirnya kami mengambil jalan tengah untuk mengadakan rapat di daerah UI (depok) dengan agenda pembicaraan : menentukan kapan waktu yang tepat kita berekreasi ke DEPOK (Extranet >> Warnetnya Wen De Dahlan).